Rabu, 07 Juni 2017

SEMINAR REVITALISASI KOTA TUA

http://www.dewimagazine.com/news-art/revitalisasi-kota-tua-kapan-akan-terlaksana-


Kepulauan Seribu dan Kota Tua masuk ke dalam 10 destinasi wisata baru yang memang sedang dikebut perngembangannya oleh Kemenpar. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata Indonesia.

Wacana revitalisasi kota tua telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Pada tahun 2004, organisasi Jakarta Old Town Kotaku menjadi penggagas awal dimulainya proyek revitalisasi gedung-gedung tua yang terabaikan. Proyek tersebut berhenti. Lantas di tahun  2014 Jokowi meresmikan proyek revitalisasi lain yang dibentuk oleh Jakarta Old Town Reborn (JOTR), sebuah konsorsium swasta yang digagas ekonom Lin Che Wei dan menggandeng sejumlah arsitek ternama dalam negeri seperti Yori Antar, Andra Matin, Ahmad dan Djuhara. Proyek ini bertujuan untuk merevitalisasi bangunan yang terabaikan. Konsorsium tersebut hadir dengan agenda besar memperbaiki gedung-gedung tua dan mengalihfungsikannya menjadi tempat umum dengan nilai ekonomi seperti restoran dan kafe, agar Kota Tua menjadi tempat wisata atraktif.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengharapkan revitalisasi 13 bangunan di kawasan Kota Tua, Jakarta, selesai dalam waktu kurang dari lima tahun. Hal itu diungkapkan dalam sambutan agenda diskusi "2017: Wajah Kota Tua yang Berubah" di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, Minggu (16/4).

"Kami harap tidak sampai lima tahun selesai semua ini (revitalisasi Kota Tua). Saya tidak mau 20 atau 30 tahun, lima tahun harus selesai," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, proyek revitalisasi Kota Tua merupakan salah satu proyek prioritas milik Pemprov DKI sejak zaman Gubernur DKI Joko Widodo. Sebagi salah satu aset sejarah, Kota Tua merupakan kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi pendapatan daerah.

Calon petahana dalam Pilkada DKI tahun ini tersebut menuturkan, Pemprov DKI mempercayakan sepenuhnya revitalisasi Kota Tua ke konsorsium pemenang proyek. Ia menilai, kerjasama antara Pemprov DKI dan konsorsium diyakini bisa mempercepat proses revitalisasi tersebut.

Adapun revitalisasi dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur serta mengembalikan bentuk bangunan di kawasan Kota Tua seperti sediakala.

Ahok mengatakan, salah satu prioritas dalam revitalisasi Kota Tuaadalah membersihkan aliran Kali Besar Barat.

Dia merencanakan menjadikan Kali Besar Barat sebagai tempat "nongkrong" baru bagi warga. Air di kali itu akan disaring menjadi bersih dilengkapi dengan taman di sisi kiri dan kanannya.

Revitalisasi Kali Besar Barat termasuk ke dalam Instruksi Gubernur Nomor 101 Tahun 2016 tentang percepatan revitalisasi Kota Tua.Nantinya, pekerjaan itu juga akan dilanjutkan hingga ke Kali Pakin, Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Termasuk kami akan merapikan Luar Batang hingga Museum Bahari," kata Ahok.
Penataan Kali Besar Barat itu terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon yang berada di jantung kota Seoul. Ahok telah mengujicoba teknologi pembersihan kali dari Seoul ke kali di Masjid Istiqlal.

Sementara itu, ia menyampaikan, Pemprov DKI juga akan kembali membangun Rumah Susun bagi para nelayan di atas tanah reklamsi seluas 10 hektare di Pantai Utara Jakarta. Ia menyebut, proses tersebut telah berjalan dan sudah dalam masuk dalam proses pembangunan tanggul untuk memperoleh pasir bagi proyek reklamasi.

“Tahun 2015, sektor pariwisata penghasil devisa terbesar ke empat. Tahun 2019 diproyeksi nomor satu,” ujar Hiramsyah.

Berdasarkan data Kemenpar tahun 2015, ia berkata, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jakarta mencapai tiga juta orang. Jumlah itu hampir sekitar 70 persen dari jumlah wisman yang datang ke Indonesia tahun 2015.

Oleh karena itu, ia menilai, dengan adanya revitalisasi Kota Tua diharapkan mampu meningkatkan kujungan wisman ke Indonesia mempengaruhi perekonomian di Jakarta dan negara.

“Ada peluang besar menjadikan Jakarta sebagai salah satu destinasi utama, salah satunya Kota Tua,” ujarnya.

Selaku Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta, Eddy Sambuaga mengatakan, “Nanti ada etalase anak muda yang jualan kaya di Instagram, seperti aksesoris, gelang, atau baju, ya anak muda lah.”

Eddy menerangkan, saat ini terdapat 13 proyek pengerjaan pengaktifan kembali bangunan. Pengaktifan itu termasuk gedung milik PT Kerta Niaga.
Pengaktifan gedung dilakukan agar gedung tidak kosong. Sehingga, kawasan pariwisata tersebut bisa aktif dikunjungi oleh masyarakat.

SUMBER :
https://www.jia-xiang.biz/revitalisasi-kota-tua-mengapa-terseok/
http://thepresidentpostindonesia.com/2017/04/16/pariwisata-diproyeksi-menjadi-penghasil-devisa-utama-tahun-2019-kota-tua-kebut-revitalisasi/
http://nasional.kompas.com/read/2017/04/16/18592651/ahok.revitalisasi.kota.tua.harus.rampung.lima.tahun

RUANG LINGKUP KONSERVASI, KATEGORI OBJEK PELESTARIAN

KATEGORI OBJEK PELESTARIAN :

1. Lingkungan Alami (Natural Area)
  • Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.

Taman nasional ini adalah salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur. Dengan adanya penerbangan langsung Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar diharapkan jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik akan semakin meningkat. Selain Gunung Bromo yang merupakan daya tarik utama, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Meski demikian untuk sampai ke puncak Semeru tidaklah semudah mendaki Gunung Bromo dan para pendaki diharuskan mendapat izin dari kantor pengelola taman nasional yang berada di Malang.

Penggemar hiking disarankan untuk mengambil rute dari Malang karena bisa menikmati keindahan lautan pasir lebih panjang. Start point dapat dimulai dari Ngadas yang merupakan desa terakhir yang berada di dalam kawasan taman nasional serta tempat untuk melengkapi perbekalan terutama persediaan air karena setelah ini tidak akan dijumpai sumber air.
http://riyaditei.blogspot.co.id/2015/03/daftar-taman-nasional-di-indonesia.html

http://riyaditei.blogspot.co.id/2015/03/daftar-taman-nasional-di-indonesia.html
  • Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai.
Taman nasional ini didirikan pada tahun 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 km². 97% dari taman nasional ini merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya merupakan daratan, meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.
Taman Nasional Bunaken secara resmi didirikan pada tahun 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama Indonesia. Pada tahun 2005, Indonesia mendaftarkan taman nasional ini kepada UNESCO untuk dimasukan kedalam Situs Warisan Dunia. Meskipun memiliki status taman nasional dan mendapat pendanaan yang cukup, taman ini mengalami degradasi kecil akibat penambangan terumbu karang, kerusakan akibat jangkar, penggunaan bom dan sianida dalam menangkap ikan, kegiatan menyelam dan sampah. World Wildlife Fund (WWF) memberikan bantuan konservasi sebagai bagian dari "Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan". Konservasi meliputi patroli, yang berhasil mengurangi penggunaan bom dalam menangkap ikan.
http://riyaditei.blogspot.co.id/2015/03/daftar-taman-nasional-di-indonesia.html

http://riyaditei.blogspot.co.id/2015/03/daftar-taman-nasional-di-indonesia.html

2. Kota dan Desa (Town and Village)
  • Kota Tua Surabaya
Surabaya merupakan kota pelabuhan penting pada zaman Belanda setelah Jakarta dan Semarang. Sisa-sisa bangunan besar dari perusahaan-perusahaan ternama Belanda banyak terdapat di kota Surabaya. Bangunan-bangunan tersebut tersebar di daerah Surabaya Utara seperti jalan Rajawali, Kembang Jepun, Tunjungan, Veteran dan Pahlawan. Di kawasan ini juga terdapat masjid tua Sunan Ampel sebagai salah satu tempat ziarah Walisongo, Tugu Pahlawan yang merupakan maskot kota Surabaya sebagai kota pahlawan, masjid merah Cheng Hoo – sebuah masjid bergaya klenteng, dan jembatan fenomenal, Jembatan Merah, yang merupakan simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap pendudukan Belanda.
Beberapa bangunan kuno bergaya Eropa yang klasik dan cantik banyak yang masih terawat dengan baik dan digunakan sebagai  perkantoran sampai sekarang seperti Hotel Ibis Surabaya, Hotel Majapahit, Kantor Gubernur, Kantor Bappeda, Bank Mandiri, Kantor Pos Besar dan Kantor PTPN. Namun banyak juga yang kondisinya kosong, kotor, tak terawat dan menyeramkan.
http://www.jejakwisata.com/your-destination/destination-and-attraction/java/138-surabaya-heritage-track-menjelajah-kota-tua-surabaya-yang-cantik.html
  •  Desa Sukatani
Desa Sukatani di Kabupaten Cianjur terletak di kawasan penyangga Taman nasional  Gunung Gede-Pangrango (TnGP). Sekitar 11.057 jiwa memadati desa seluas 35.770  hektar. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh tani dan pekerja, sebagian  kecil adalah petani pemilik lahan dan pedagang. Dari 25,5 hektar lahan desa, hampir  separohnya adalah hutan.
Komoditas utama desa ini adalah sayuran seperti wortel, bawang daun, brokoli, kubis dan  cabe. Selain itu, masyarakat juga berternak ayam, kambing dan sapi. Dari sisi pendidikan,  lebih dari 50% penduduk Desa Sukatani pernah atau menamatkan pendidikan dasar,  10,43% yang pernah sekolah hingga tingkat menengah dan hanya 2% yang melanjutkan  ke pendidikan tinggi. Model Desa Konservasi dengan fokus pada rehabilitasi hutan dan lahan partisipatif di  Desa Sukatani adalah upaya untuk mengurangi tekanan laju pertumbuhan penduduk  terhadap sumber daya alam di kawasan TnGP seperti luasan hutan berkurang, mata air  berkurang, tanah  longsor serta lemahnya kemampuan ekonomi masyarakat.

3.  Garis Cakrawala & Koridor Pandang (Skylines and View Corridor)

4. Kawasan (Districts)

  • Kompleks Percandian Gedongsongo
Kompleks Percandian Gedongsongo terletak di Desa Candi yang terletak di Kecamatan Bandungan dan Desa Jubelan yang termasuk Kecamatan Sumowono. Kedua desa dan kecamatan tersebut terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kompleks ini dibangun diatas bukit dengan luas kawasannya yaitu 230.161,590 m2. Kawasan Cagar Budaya Gedongsongo diperkirakan oleh para ahli dibuat semasa dengan Candi Dieng yang dibuat pada abad ke-7 sampai 9 Masehi, ketika Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Lama berkuasa. Nama Gedongsongo diberikan oleh penduduk setempat. “gedong” berarti rumah atau bangunan dan “songo” yang berarti sembilan. Jadi arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan. Semua candi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian bawah (alas candi) yang menggambarkan alam manusia, bagian tengah candi (tubuh candi) menggambarkan alam yang menghubungkan alam manusia dan alam dewa, serta bagian atas (puncak candi) yang menggambarkan alam para dewa. 

http://www.propertyandthecity.com/index.php/travel-and-the-city-list/341-gedong-songo-candi-agung-di-puncak-ungaran

  •  Kawasan Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

5. Wajah Jalan (Street - Scapes)
  • Jalan Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yani menjadi jalan Margo Mulyo.
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
http://scarheals.blogspot.co.id/2016/03/konservasi-arsitektur-tugas-2-jawa.html

  •  Jalan Braga
Dari peninggalan-peninggalan sejarah yang masih ada, kita bisa tahu bahwa di jalan Braga pernah dibangun gedung-gedung berarsitektur art deco, seperti gedung Bank Dennis, gedung toko Onderling Belang, di sebrang jalan gedung bioskop Majestic, dan viaduct; lewat dari Setasion Bandoeng atau kereta api dari arah timur. Kemudian viaduct itu menghubungkan jalan Parapatan Pompa (sekarang jalan Suniaraja) dengan jalan Braga. Dulu jalan di jalan Braga ini buntu, namanya Gang Effendi. Lalu jalan di samping penjara Banceuy, yang sebelumnya adalah jalan kampung, dibikin tembus sampai ke jalan Braga di jalan Naripan.karena lalu lintas dari Landraadweg selalu dipenuhi delman (kretek) yang menanti kereta api.
https://sudiana1526.wordpress.com/2016/03/05/konservasi-jalan-braga-bandung/

6. Bangunan (Buildings)
  • Benteng Kuto Besar
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru. 

http://hellopalembang.com/benteng-kuto-besak-benteng-buatan-wong-palembang/

http://hellopalembang.com/benteng-kuto-besak-benteng-buatan-wong-palembang/

  •  Rumah Si Pitung
Rumah Si Pitung yang terletak di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Rumah Si Pitung yang dibangun pada awal abad ke 20 tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak lokasi wisata sejarah yang ada di sepanjang kawasan pesisir utara Jakarta yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing.
Bangunan rumah inilah yang konon dipercaya oleh masyarakat setempat, sebagai tempat tinggal Si Pitung. Rumah panggung yang berarsitektur khas Cina ini, berukuran 40 x 8 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas 700 meter persegi. Lantai aslinya terbuat dari bilah-bilah bambu. Sementara itu, dinding rumahnya terbuat dari kayu jati yang tidak dicat, sehingga terlihat jelas warna asli kayu jati tersebut. Di samping bangunan rumah, terdapat pula dua buah kolam yang dasarnya masih tanah.
Di halaman depan rumah, ditumbuhi beberapa pohon sejenis petai cina. Di bagian depan dan belakang rumah, terdapat beranda yang dilengkapi tangga setinggi 1,5 meter yang dihiasi ornamen-ornamen berupa motif ukiran kayu di kedua sisinya.
Di halaman rumah, terdapat sebuah pendopo kecil. Dimana bangunan pendopo kecil tersebut, konon dahulunya, sering digunakan Pitung untuk pertemuan atau menerima tamu, di kalangan teman-teman dan tetangganya yang singgah di rumahnya itu.
http://abadisantosoganteng.blogspot.co.id/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html

http://abadisantosoganteng.blogspot.co.id/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html

7. Benda Peninggalan (Object and Fragments)
  • Talempong Batu Talang Anau
Talempong Batu ini di jumpai dalam satu bangunan di halaman Balai Adat Nagari Talang Anau , jumlah talempong batu ini ada  6 (enam) buah yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan yang terbuat dari bambu . Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti nada alat musik talempong tradisional Minangkabau yang terbuat dari kuningan. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh masing-masing lempengan batu tersebut, sehingga bisa dimainkan mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau. Lokasi Talempong Batu : Nagari Talau Anau ,Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten payakumbuah Lima Puluh Kota, Sumatera Barat , ± 172,00 Km dari Padang. 
https://aet.co.id/pariwisata/talempong-batu-talang-anau-aset-sejarah-berharga-minangkabau

  •  Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Ci Sadane, Bogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun bergoreskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh yang terdiri dari empat baris dan pada bagian atas tulisan terdapat pahatan sepasang telapak kaki, gambar umbi dan sulur-suluran (pilin) dan laba-laba.
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Ciaruteun#cite_note-Zahorka-1


SUMBER :
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/public/objek/detailcb/PO2015121600018/Kompleks-Percandian-Gedongsongo
http://www.tradisikita.my.id/2016/03/yang-unik-talepong-batu-talang-anau.html
(http://abadisantosoganteng.blogspot.co.id/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html)


Sabtu, 13 Mei 2017

KONSERVASI MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK

LOKASI MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK

Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia. Museum Seni Rupa & Keramik ini terletak di Kawasan Kota tua Jakarta dan dapat di tempuh dengan menggunakan kereta Commuter Line turun di stasiun Kota atau TransJakarta turun di halte Kota.

SEJARAH MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK

Gedung yang diresmikan pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1967-1973, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat. Dan tahun 1976 diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

(Sumber: Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het gebouw van de Raad van
Justitie aan het Stadhuisplein Batavia TMnr 60016063.jpg)

“Yayasan Mitra Museum Jakarta (YMMJ) lalu mengusulkan akan perlunya restorasi museum. Bersama PemerintahDaerah DKI Jakarta, mereka lalu memutuskan untukmengawalinya dengan merestorasi Museum Seni Rupa danKeramik yang berada di Kota Tua. “

Restorasi tersebut meliputi upaya konservasi danrenovasi museum. Ini dilakukan untuk melestarikan danmengembalikan kondisi fisik museum ke bentuk dantampilan yang seharusnya. Selain itu, restorasi jugadilakukan demi menambah dan menyesuaikan fungsiinterior bangunan agar sesuai dengan standarinternasional.

“Restorasi perlu dilakukan untuk menjadikan museumsebagai bangunan yang tidak hanya memiliki nilai sejarah,tetapi juga menjadi bangunan yang menjawab kebutuhandan berguna bagi masyarakat luas,” ujar Cosmas.

ALUR SEJARAH MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK



BANGUNAN MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK

Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik dengan luas bangunan ±2430m² dan dibangun diatas tanah seluas + 8875 m². Museum ini memiliki gaya arsitektur Eropa Empire. Ciri khas gaya arsitektur ini pada umumnya bagian atas depan berbentuk segitiga yang menggambarkan Crown atau Mahkota Raja, sedang bagian teras depan ditopang tiang pilar atau Doric (doria). Tiang-tiang pilar seperti ini juga dijumpai pada bangunan dari jaman Mesir Kuno sebagai simbol atau penggambaran dari pasukan tentara yang mendukung kekuatan dan kokohnya kerajaan. Gedung museum Seni Rupa dan Keramik dirancang oleh Jhr. W H.F.H. Raders. 

Fasad Bangunan Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta


Fasad adalah bagian depan atau muka suatu bangunan. Karena fasad adalah bagian pertama yang dilihat seseorang dari suatu bangunan. Museum Seni Rupa dan Keramik merupakan bangunan bergaya Indishe Empire Stijl dan menerapkan langgam Neo Klasik.

Elemen-elemen yang terdapat pada fasade bangunan Museum Seni Rupa dan Keramik, yaitu :
  • ATAP


Pediment merupakan bagian berbentuk segitiga pada muka bangunan yang menopang atap.
  • PILAR

Pilar Raksasa / Doric Doric merupakan lambang kekuatan dan kokohnya kerajaan. Pilar tersebut terdiri dari 14 buah dengan ketingggian masing - masing 6 meter. 

  • PINTU
Pintu, Ukuran pintu 2×3 m. Pintu menggunakan ukuran 1:2 atau 1:3. Ukuran pintu besar diletakkan di pintu masuk sedangkan pintu yang lebih kecil di letakkan di ruang-ruang yang lebih private.

  • JENDELA

Jendela yang menggunakan material kayu yang diaplikasikan dengan cat berwarna hijau tua sama dengan warna pintu. Ukuran jendela yang besar yaitu 2 x 3,6 meter , sedangkan jendela yang kecil berukuran 2 x 1,2 meter.

  • ORNAMEN

Terdapat ornamen pada pembatas kepala dan badan bangunan yang disebut dengan balustrade. Balustrade merupakan susunan barisan papan tegak. Pada bagian tengah memiliki ornamen sebanyak 15 buah, sedangkan pada bagian kanan dan kiri bangunan memiliki masing-masing ornamen sebanyak 24 buah.

LAYOUT RUANGAN MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK

Bagian Kiri Bangunan Museum Seni Rupa & Keramik

Bagian Kanan Bangunan Museum Seni Rupa & Keramik

Bagian Tengah Bangunan Museum Seni Rupa & Keramik

Fasilitas Museum Seni Rupa & Keramik

KEADAAN BANGUNAN MUSEUM SENI RUPA & KERAMIK SAAT INI
Bagian Depan Museum Seni Rupa & Keramik


Ruangan Pertama Museum yang Berisi Sejarah-Sejarah Mengenai Museum

Ruangan yang Terdapat Karya-Karya Seni Berupa Keramik

Ruangan Bagian Atas Museum yang Terdapat Lukisan – Lukisan

Lorong yang Terdapat Lukisan-Lukisan dan Beberapa Keramik

Landscape di Bagian Dalam Museum


RENCANA KONSERVASI BANGUNAN MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK
KONSEP PERENCANAAN LANSEKAP
Lansekap Area Dalam (Inner Courtyard)
  • Pada Inner Courtyard sayap utara terdapat sclupture garden yang dirancang tidak hanya sebagai sarana edukasi terhadap seni bagi para pengunjung namun juga menjadi ruang komunal di dalam bangunan. Pola persegi yang disusun secara dinamik namun tetap kontekstual terhadap area sekitar bangunan menjadi konsp lansekap pada area Inner Courtyard sayap utara ini.
  • Area Inner Courtyard sayap selatan juga menerapkan sclupture garden dengan penambahan kafe di tengah - tengah courtyard. Konsep simple, ringan, dan modern namun tidak lebih menonjol dari bangunan eksisting menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung sembari beristirahat sejenak sambil menikmati keindahan sekitar courtyard. Penambahan kolam yang berbatasan dengan kafe bertujuan untuk menyejukkan dan menurunkan suhu area sekitar. kafe ini juga bertindak sebagai perluasan dari ruang multifungsi museum yang dapat berguna sebagai ruang penjamu bagi pengunjung disaat acara tertentu. 
Lansekap Area Luar 
  • Area lansekap pada bagian depan museum dikembalikan seperti kondisi asli, yaitu tanpa pagar untuk memberi kesan keterbukaan, sehingga masyarakat dapat berinteraksi dan merasa lebih dekat dengan keberadaan museum, serta menyampaikan pesan bahwa karya seni yang ada di dalamnya adalah milik semua lapisan masyarakat. 
  • Ampiteater dengan bentuk yang menghadap kearah museum didesain menjadi ruang terbuka multifungsi yang akan berperan untuk menghidupkan aktivitas sosial dan budaya pada bangunan museum, contohnya adalah dengan kegiatan konser, bazar. Kegiatan ini akan memberi nilai tambah tidak hanya bagi museum namun juga bagi kota Jakarta. 
  • Penambahan pohon khas kota Jakarta yang dipadukan dengan tanaman khas kolonial di area lansekap memberikan daya tarik tersendiri dan bertujuan untuk memberi peneduh dan menyejukkan area terbuka pada lansekap museum, selain itu berguna untuk memberikan edukasi mengenai jenis berbagai macam tanaman. Seperti halnya pada lansekpa bagian dalam, lansekap pada area luar museum ditata dengan bentuk persegi yang disusun secara dinamis. Penambahan kolam pada bagian depan dimaksudkan untuk menambah kesejukkan pada saat berada di area taman. 

RELOKASI DAN TANAMAN EKSISTING


KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN
Tujuan Restorasi

  • Melakukan konservasi dan renovasi museum dengan melestarikan dan mengembalikan dengan kondisi fisik museum ke bentuk dan tampilan yang seharusnya.
  • Menambah dan menyesuaikan fungsi interior bangunan, untuk menciptakan museum dengan standar internasional.
  • Menciptakan museum sebagai bangunan yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi bangunan yang menjawab kebutuhan dan berguna bagi masa depan masyarakat luas.
  • Menciptakan museum sebagai sarana yang baik bagi pendidikan, hiburan, dan rekreasi, dimana warga dan pengunjung yang datang akan dapat memperoleh pengetahuan sejarah, seni dan budaya serta budaya.

Harmonisasi Gaya :
  • Kontras, Gaya Indische Empire pada bangunan lama di padukan dengan gaya minimalis kontemporer pada bangunan baru. 
  • Massa bangunan baru didesain tidak menyentuh bangunan lama untuk mempertahankan keaslian bangunan lama.
  • Massa bangunan baru yang terkesan ringan dan transparan akan semakin menonjolkan bentuk massa bangunan lama.

TAMPAK


PERSPEKTIVE ESTERIOR





PERSPEKTIVE INNER COURTYARD - SAYAP UTARA

PERSPEKTIVE INNER COURTYARD - SAYAP SELATAN 

KESIMPULAN :

Konservasi arsitektur saat ini cukup banyak diterapkan pada bangunan dan kawasan di Indonesia. Salah satunya adalah Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta.
Konservasi yang terjadi pada bangunan Museum Seni Rupa dan Kemarik adalah Restorasi. Restorasi tersebut meliputi upaya konservasi dan renovasi museum. Ini dilakukan untuk melestarikan dan mengembalikan kondisi fisik museum ke bentuk dan tampilan yang seharusnya. Selain itu, restorasi juga dilakukan demi menambah dan menyesuaikan fungsi interior bangunan agar sesuai dengan standar internasional.
Restorasi perlu dilakukan untuk menjadikan museum sebagai bangunan yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi bangunan yang menjawab kebutuhan dan berguna bagi masyarakat luas.
Oleh karena itu, konservasi arsitektur dapat memperbaiki lingkungan sekitarnya.